Januari 08, 2008

PERSIS SIAP REKRUT PEMAIN BARU

Persis rekrut pemain setelah urusan Komdis selesai Manajer Persis Solo Waseso menyatakan proses seleksi pemain untuk skuad Laskar Sambernyawa musim depan akan segera dimulai setelah seluruh kasus dengan Komisi Disiplin (Komdis) sudah diselesaikan. Saat ini Laskar Sambernyawa masih memiliki sejumlah kasus yang menumpuk di meja Komdis. Masalah yang masih menunggu putusan resmi tersebut antara lain kartu merah Agung Setyabudi dan insiden penarikan pemain dari lapangan saat laga kontra Persiba Balikpapan, 4 Desember lalu.Begitu juga kasus di meja Komding terkait pembayaran sisa kontrak gelandang, Esteban Horacio Busto.”Menurut informasi yang kami terima, kasus-kasus tersebut akan disidangkan pertengahan Januari mendatang. Jadi proses rekrutmen pemain baru, kira-kira juga dimulai sekitar pertengahan Januari, pokoknya hingga seluruh kewajiban kami selesai,” jelas Waseso ketika dihubungi Espos, Kamis (3/1).Menurut dia, seluruh punggawa Persis musim ini akan dihubungi untuk mengikuti seleksi. Namun hingga sekarang, manajemen mengaku belum mengantongi nama-nama yang bakal menjadi prioritas masuk skuad musim depan. Dia mengatakan manajemen akan mempertimbangkan dengan masak calon-calon bidikan skuad musim depan. Mereka akan meminta masukan dan saran dari masyarakat, pengurus dan juga suporter.Disinggung tentang awal kompetisi yang sepertinya masih agak lama, Waseso menyebut Persis malah memiliki banyak waktu memilih pemain dengan selektif dan cermat.”Dengan waktu yang panjang, kami akan lebih selektif. Tentunya juga disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Padahal sampai sekarang dari mana sumber dananya kami juga belum jelas,” beber dia.Ditambahkan dia, status para pemain otomatis lepas dari Persis setelah kontrak mereka berakhir. Mereka juga sudah tidak lagi menerima gaji dari Persis. Meski begitu, sejumlah pemain harus menunggu setidaknya hingga pertengahan Januari untuk menyelesaikan kewajiban mereka dengan Komdis. Disinggung tentang seremonial pembubaran tim secara resmi, Waseso mengaku belum ada rencana ke arah sana. Hal itu akan dibicarakan dulu dengan Ketua Umum Persis, FX Hadi Rudyatmo, yang saat ini masih fokus mengurusi persoalan banjir di Kota Solo. ”Yang jelas, manajemen secara resmi akan menyampaikan ucapan terima kasih atas perjuangan keras seluruh pemain, walaupun hasilnya tidak sesuai dengan target,” tandas Waseso

Walau Curah Hujan Tinggi, Solo Tetap Siap Gelar Babak 8 Besar Kota Solo,

Jateng, dengan Stadion Manahan-nya, tetap siap menggelar pertandingan Babak Delapan Besar Liga Djarum Indonesia 2007 atau “Road to Senayan” yang diikuti oleh Persija Pusat, Persik Kediri, Persipura Jayapura, dan Deltras Sidoarjo mulai tanggal 16 hingga 21 Januari mendatang. Semula, kesiapan Solo tersebut sedikit dikhawatirkan mengingat meluapnya Bengawan Solo serta curah hujan yang sedang tinggi-tingginya. Sebagaimana diketahui, sistem drainase atau resapan air di Stadion Manahan sangat buruk. Bahkan, di tempat ini, beberapa pertandingan sempat mengalami penundaan lantaran lapangan tergenang akibat hujan deras. Sementara pertandingan Babak Delapan Besar lainnya digelar di Stadion Brawijaya, Kediri, Jatim. Di sini akan melibatkan pertarungan antara Sriwijaya FC, PSMS Medan, Persiwa Wamena, dan Arema Malang. Mengenai buruknya kondisi Stadion Manahan jika hujan deras, Direktur Kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI), Joko Driyono menjelaskan di Jakarta, Kamis (3/1) bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan panitia penyelenggara di Solo. Menurut mereka, kata Joko, kalau melihat kondisinya, secara psikologis, Kota Solo tidak akan diterpa banjir. Justru banjir yang disebabkan meluapnya Bengawan Solo terjadi di Ngawi, Bojonegoro, dan sekitarnya. “Akan tetapi, jika curah hujan di Solo tinggi di saat pertandingan, kita akan mengantisipasi agar lapangan tidak tergenang dengan menggunakan pengeringan manual yaitu dengan papan untuk menghalau air di tengah lapangan,” ujar pria berkacamata tersebut. Djoko menambahkan, penggunaan pengeringan manual itu juga baru bisa dilakukan jika hujan sudah reda. Aka tetapi, kalau hujan ternyata turun terus menerus, BLI sudah memberikan fleksibelitas untuk kick off. Artinya, jadwal pertandingan bisa saja diundur sambil menunggu hujan reda. Dan, pengunduran itu bisa dilakukan selama satu jam. Sementara menurut jadwal semula, baik di Solo maupun Kediri, akan berlangsung dua pertandingan setiap harinya. Pertandingan pertama dimulai pukul 15.30 WIB dan pertandingan kedua dimulai pukul 18.30 WIB. “Dia dua tempat itu, kita sangat mengandalkan lampu. Sementara kalau disinggung mengenai kualitas resapan air di stadion-stadion di seluruh Indonesia ini, menurut saya, tidak ada yang bagus. Sehingga, akan percuma saja kita memindahkan pertandingan ke kota lain. Usaha maksimal yang bisa kita lakukan adalah tadi, yaitu dengan pengeringan manual,” kata dia. Selain Solo dan Kediri, BLI juga telah menetapkan kota-kota lainnya yang akan dipakai untuk menggelar pertandingan Babak Delapan Besar yang berlangsung secara bersamaan, seperti pada pertandingan akhir. Stadion pendamping Manahan adalah Stadion Maguwo Harjo di Kota Sleman atau Jatidiri di Semarang. Sementara stadion pendamping Brawijaya adalah Stadion Gelora Delta Sidoarjo.