Januari 08, 2008

Walau Curah Hujan Tinggi, Solo Tetap Siap Gelar Babak 8 Besar Kota Solo,

Jateng, dengan Stadion Manahan-nya, tetap siap menggelar pertandingan Babak Delapan Besar Liga Djarum Indonesia 2007 atau “Road to Senayan” yang diikuti oleh Persija Pusat, Persik Kediri, Persipura Jayapura, dan Deltras Sidoarjo mulai tanggal 16 hingga 21 Januari mendatang. Semula, kesiapan Solo tersebut sedikit dikhawatirkan mengingat meluapnya Bengawan Solo serta curah hujan yang sedang tinggi-tingginya. Sebagaimana diketahui, sistem drainase atau resapan air di Stadion Manahan sangat buruk. Bahkan, di tempat ini, beberapa pertandingan sempat mengalami penundaan lantaran lapangan tergenang akibat hujan deras. Sementara pertandingan Babak Delapan Besar lainnya digelar di Stadion Brawijaya, Kediri, Jatim. Di sini akan melibatkan pertarungan antara Sriwijaya FC, PSMS Medan, Persiwa Wamena, dan Arema Malang. Mengenai buruknya kondisi Stadion Manahan jika hujan deras, Direktur Kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI), Joko Driyono menjelaskan di Jakarta, Kamis (3/1) bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan panitia penyelenggara di Solo. Menurut mereka, kata Joko, kalau melihat kondisinya, secara psikologis, Kota Solo tidak akan diterpa banjir. Justru banjir yang disebabkan meluapnya Bengawan Solo terjadi di Ngawi, Bojonegoro, dan sekitarnya. “Akan tetapi, jika curah hujan di Solo tinggi di saat pertandingan, kita akan mengantisipasi agar lapangan tidak tergenang dengan menggunakan pengeringan manual yaitu dengan papan untuk menghalau air di tengah lapangan,” ujar pria berkacamata tersebut. Djoko menambahkan, penggunaan pengeringan manual itu juga baru bisa dilakukan jika hujan sudah reda. Aka tetapi, kalau hujan ternyata turun terus menerus, BLI sudah memberikan fleksibelitas untuk kick off. Artinya, jadwal pertandingan bisa saja diundur sambil menunggu hujan reda. Dan, pengunduran itu bisa dilakukan selama satu jam. Sementara menurut jadwal semula, baik di Solo maupun Kediri, akan berlangsung dua pertandingan setiap harinya. Pertandingan pertama dimulai pukul 15.30 WIB dan pertandingan kedua dimulai pukul 18.30 WIB. “Dia dua tempat itu, kita sangat mengandalkan lampu. Sementara kalau disinggung mengenai kualitas resapan air di stadion-stadion di seluruh Indonesia ini, menurut saya, tidak ada yang bagus. Sehingga, akan percuma saja kita memindahkan pertandingan ke kota lain. Usaha maksimal yang bisa kita lakukan adalah tadi, yaitu dengan pengeringan manual,” kata dia. Selain Solo dan Kediri, BLI juga telah menetapkan kota-kota lainnya yang akan dipakai untuk menggelar pertandingan Babak Delapan Besar yang berlangsung secara bersamaan, seperti pada pertandingan akhir. Stadion pendamping Manahan adalah Stadion Maguwo Harjo di Kota Sleman atau Jatidiri di Semarang. Sementara stadion pendamping Brawijaya adalah Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Tidak ada komentar: