Desember 01, 2007

SQUAD TIM PERSIS SOLO

www.solopos.net Jumat, 09 Februari 07

Rudy ancam mundur dari jabatan ketua umum Ketua Umum Persis, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Persis jika legalitas pengurus Persis dipersoalkan DPRD Kota Solo yang berimbas tidak dapat dicairkannya dana bantuan APBD 2007 untuk Persis senilai Rp 11,75 miliar. Sementara itu, seluruh skuad tim Persis Solo, Kamis (8/2) hari ini, akan diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat Solo dalam acara launching Persis Solo 2007. Acara seremonial dimulai pada pukul 13.00 WIB di Pendhapi Gede Balaikota Solo. Setelah itu dilanjutkan dengan kirab keliling kota menempuh rute sejauh lebih dari 5 km dengan mengambil start di depan balaikota dan finish di Stadion Manahan. Iring-iringan kirab yang terdiri atas 19 mobil tersebut akan dilepas secara resmi oleh Walikota Solo, Ir Joko Widodo. ”Agenda acara di Pendhapi Gede adalah pengenalan tim Persis secara keseluruhan. Yaitu mulai dari tim manajemen, pelatih, asisten dan pemain,” ujar ketua panitia pelaksanaan launching, Paulus Haryoto kepada Espos, Rabu (7/2). Ditemui wartawan di Balaikota Solo, Rabu, Rudy mengatakan hingga saat ini pengurus Persis yang dipimpinnya memang belum memegang surat keputusan (SK) pengesahan dari Pengurus Daerah (Pengda) PSSI Jateng. ”Ketika Persis masih berlaga di Divisi I tahun lalu pengurus Persis yang ketika itu juga saya pimpin memang disahkan oleh Pengda PSSI Jateng. Kalau pengurus yang sekarang memang belum ada SK dari Pengda. Tetapi itu lebih karena persoalan di internal Pengda sendiri. Sekarang ini pimpinan Pengda PSSI Jateng dipegang caretaker yang mestinya tidak berwenang menerbitkan SK,” tutur Rudy. Jika belum adanya SK pengesahan pengurus Persis dari Pengda PSSI Jateng kemudian dipersoalkan oleh DPRD Kota Solo, imbuh Rudy, dirinya memilih akan mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Persis. ”Setelah saya mundur, Persis akan saya serahkan pada warga Kota Solo dan Pak Wali (Walikota Solo, Joko Widodo-red). Terserah Persis akan diapakan,” lanjut Rudy. Dalam kesempatan tersebut Rudy juga mengatakan dirinya menggagas alternatif lain untuk menjamin legalitas kelembagaan Persis. Alternatif tersebut adalah memformat lembaga Persis menjadi yayasan. Ihwal PP No 58 Tahun 2005 dan Permendagri No 13 Tahun 2006 yang secara faktual melarang alokasi dana APBD untuk klub sepakbola, menurut Rudy, pemahaman seperti itu sifatnya hanya penafsiran saja. Pada bagian lain, kalangan Dewan, Rabu kemarin, menerima kopian surat dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri) tentang pendanaan untuk klub sepakbola melalui APBD. Namun pengamat hukum menilai, surat ini tidak bisa dijadikan pegangan karena ada PP No 58 Tahun 2005 yang kedudukannya lebih tinggi. Dalam surat itu disebutkan daerah yang sudah merealisasikan bantuan sosial atau hibah untuk mendanai klub sepakbola pada tahun anggaran 2007 tidak dapat menganggarkan dalam APBD 2008. Pemerintah daerah supaya mendorong klub sepakbola untuk mencari alternatif sumber pendanaan di luar dan tidak tergantung dengan APBD. Menanggapi hal ini, kalangan Dewan mempertanyakan sejauh mana kekuatan hukum surat Mendagri ini, mengingat ada peraturan di atasnya yaitu PP No 58 Tahun 2005. ”Nah ini yang jadi pertanyaan. Apakah nanti tidak menjadi masalah di kemudian hari ? Apalagi sudah ada ketentuan yang kedudukannya lebih tinggi,” ujar anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) Epi Rizandi. Terpisah, pengamat hukum dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Muh Jamin SH MHum mengungkapkan, bila mengacu azas hukum yang berlaku, maka peraturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan yang lebih tinggi. ”Secara hukum tidak boleh, sehingga semestinya tidak memiliki kekuatan hukum,” tegas Jamin. Masalahnya, lanjut Jamin, selama ini ada kebutuhan yang sifatnya empiris sosiologis, bahwa klub sepakbola termasuk Persis dibiayai dengan APBD. Tetapi walaupun hal itu sudah biasa dilakukan selama ini, tetap dinilai tidak pas. Dari Launching Laskar Sambernyawa Rombongan pemain lewat, lalu lintas pun jadi macet... Langkah perdana Persis Solo di kancah Divisi Utama setelah menunggu lebih dari 40 tahun, tinggal menghitung hari. Perjuangan Laskar Sambernyawa untuk lolos ke Super Liga akan dimulai pada Minggu (11/2) mendatang, ketika menjamu tim kuat Persmin Minahasa di Stadion Manahan Solo. Sebelum perjuangan itu dimulai, seluruh punggawa Persis Solo, Kamis (8/2) kemarin, diperkenalkan kepada masyarakat Kota Bengawan dalam acara Launching Skuad Persis Solo 2007. Selain acara seremonial di halaman Balaikota Solo, seluruh punggawa Laskar Sambernyawa beserta tim manajemen dan pengurus dikirab mengelilingi kota Solo dengan mengambil start dari depan balaikota dan finish di Stadion Manahan Solo. Menilik rangkaian acara launching, sebenarnya tak ada perbedaan mencolok dengan acara perkenalan tim tahun lalu ketika Persis akan berlaga di Divisi I. Acara dimulai dengan perkenalan satu persatu awak Persis mulai dari manajemen, pengurus, pelatih dan pemain. Sesi perkenalan itu terasa meriah dengan kehadiran lagu-lagu yang terus didendangkan oleh ratusan anggota Pasoepati yang setia mengikuti jalannya acara. Setelah itu secara simbolis Walikota menyerahkan kaos Persis kepada tiga pemain yaitu Greg Nwokolo, Agung Setyabudi dan Hari Syaputra. Mereka bertiga menerima kaos dengan warna merah, biru dan putih yang akan dipakai Laskar Sambernyawa selama melakoni kompetisi tahun ini. Selanjutnya dengan dilepas oleh Walikota Solo, Joko Widodo, pada pukul 14.30 WIB iring-iringan sekitar 19 mobil yang mengangkut seluruh armada Persis dikirab mengelilingi Kota dengan menempuh jarak lebih dari 5 km. Sementara itu ratusan anggota Pasoepati yang sebagian besar bersepeda motor turut mengikuti di belakang rombongan tersebut. Kirab tim Persis tersebut cukup menyita animo masyarakat di sepanjang jalan yang dilalui iring-iringan itu. Alhasil, arus lalu lintas sepanjang jalur kirab pun menjadi macet. Pasalnya para pengguna jalan yang kebetulan melihat rombongan kirab tersebut ikut-ikutan berhenti sejenak. Prosesi kirab tersebut memakan waktu tidak terlalu lama. Sekitar pukul 16.15 WIB rombongan kirab telah tiba di Stadion Manahan Solo. Lalu apa yang membedakan launching tahun ini dengan tahun lalu? Yang membuat beda mungkin kumpulan kisah yang mengiringi acara perkenalan tersebut. Launching Persis kemarin dilaksanakan di tengah ancaman mundurnya Ketua Umum Persis, FX Hadi Rudyatmo dan masih belum pulihnya kondisi persepakbolaan nasional akibat keluarnya PP No 58/2005 dan Permendagri No 13/2006 yang mengusik penggunaan dana APBD untuk sepakbola. Status legalitas pengurus Persis yang dipertanyakan, membuat Rudy memutuskan tak hadir dalam launching tersebut. Ketidakhadiran Rudy kemudian dipertanyakan oleh Pasoepati. ”Kami tidak melihat kehadiran Ketua Umum Persis di sini. Kalau boleh saya minta izin kepada bapak Walikota untuk menjemput Ketua Umum,” kata Presiden Pasoepati, Satryo Hadinagoro. Dijemput Setelah Jokowi memberikan izin, sejumlah pandega Pasoepati menjemput Rudy yang saat itu tengah mengikuti sebuah seminar. Tak berapa lama, ketika Jokowi tengah memberikan sambutan, Rudy datang bersama rombongan pandega yang menaiki sepeda motor. Pidato Walikota pun berhenti beberapa saat karena suasana menjadi riuh dengan nyanyian Pasoepati dan sambutan dari para pemain Persis. ”Saya bukannya mau menghindar dari acara ini. Namun saya sadar sebuah organisasi belum sah tanpa adanya SK dari induk organisasi. Jadi saya belum bisa dikatakan sebagai Ketua Umum Persis,” kata Rudy. Dari sisi lain, Walikota Solo mengungkapkan harapannya agar kerja keras seluruh pihak untuk mengangkat Persis Solo hingga ke Divisi Utama ini bisa dihargai. Jokowi mengatakan jangan sampai harapan masyarakat Solo untuk memiliki tim sepakbola yang disegani menjadi hancur hanya karena permasalahan yang sebenarnya tidak perlu dipersoalkan. Sehingga keinginan seluruh masyarakat agar Laskar sambernyawa bisa berlaga di Super Liga tahun depan bisa terwujud. Malam ini, kepengurusan Persis dilantik Alasan Komisi III DPRD Solo menolak mencairkan dana bantuan APBD untuk Persis melemah, menyusul keputusan PSSI yang akan melantik pengurus Persis, Jumat (9/2) malam ini, di rumah dinas Walikota Solo, Loji Gandrung. Ketua Umum Persis FX Hadi Rudyatmo (Rudy) dalam sambutan pada Launching Skuad Persis 2007 di halaman Balaikota Solo, Kamis (8/2), mengatakan pada Jumat (9/2) malam, PSSI akan melantik kepengurusan Persis. ”Tadi pagi (kemarin) Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menghubungi saya untuk menanyakan soal SK yang menjadi masalah di sini. Masalah ini mengundang perhatian PSSI, sebab imbasnya bisa menimpa kepada klub-klub lainnya juga. Setelah itu mereka mengatakan akan melakukan pelantikan pengurus pada Jumat malam,” jelas Rudy. Sekjen PSSI Nugraha Besoes membenarkan pelantikan Persis akan dilaksanakan Jumat malam. ”Kasihan Persis kalau masalah ini terus berlarut-larut. Lagipula laga perdana sudah sangat dekat.” Menurut rencana Pengurus Persis periode 2006-2011 akan dilantik secara resmi oleh Direktur Badan Teknik Nasional (BTN) PSSI Ibnu Munzir mewakili Nurdin Halid yang berada di Kediri dalam rangka pembukaan Kompetisi Divisi Utama 2007 antara Persik Kediri kontra Sriwijaya FC. Sebagaimana diberitakan sebelumnya (SOLOPOS, Rabu 7/2), Wakil Ketua Komisi III DPRD Solo Bimo Putranto mengatakan Dewan tidak berani mencairkan dana bantuan untuk Persis, salah satu alasannya karena belum ada kepengurusan resmi. “Siapa nanti yang bertanggung jawab jika dana Rp 11,75 miliar itu dicairkan mengingat sampai saat ini belum ada pengurus resmi, yang ada kan hanya ketua umum,” ujar Bimo. Dijelaskan Rudy, pernyataan Bimo yang mempersoalkan legalitas pengurus Persis menurutnya kurang proporsional. Sebagai wakil rakyat, kata Rudy, anggota Dewan seharusnya mendengarkan aspirasi rakyat Solo yang sudah menunggu lebih dari 40 tahun untuk kembali melihat tim kebanggaannya berlaga di Divisi Utama. ”Sekarang ini Persis sudah berada di Divisi Utama. Masa sekarang malah muncul permasalahan yang bisa membuat kecewa rakyat yang sudah lama berharap,” tegas Rudy. Sementara dukungan terhadap Rudy agar tetap menjalankan tugasnya sebagai Ketua Umum (Ketum) Persis, juga disuarakan oleh Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi). ”Saya berharap Pak Rudy terus menjadi Ketum Persis, jangan pernah ada kata mundur dan menyerah. Manajemen, pengurus dan pemain harus terus maju jangan sampai mundur hanya karena permasalahan seperti ini,” ujar Jokowi. Komentar senada juga disuarakan kelompok suporter Pasoepati. Melalui Presidennya, Satryo Hadinagoro, Pasoepati meminta Rudy untuk menyelesaikan tugasnya sebagai Ketua Umum hingga masa tugasnya berakhir. Profesional Sementara itu, mantan Ketua Pengurus Daerah (Pengda) PSSI Jawa Tengah sekaligus anggota Komisi V DPR RI Sumaryoto, kepada wartawan, Kamis (8/2), di Hotel Sahid Kusuma, seusai menjadi pembicara dalam seminar Sosialisasi tentang bebas biaya rumah sakit bagi warga marginal mengatakan Persis seharusnya tak mengandalkan pendanaan dari APBD. Persis dinilai sudah profesional, sehingga sudah tak tepat lagi menggunakan uang rakyat. ”Sebuah klub sepak bola seperti Persis misalnya, pemainnya bukan lagi nonamatir. Bahkan merekrut pemain asing. Sudah satu tahun saya sudah warning hal-hal seperti ini. Klub-klub ini kan layaknya sebuah perusahaan, jadi mereka jangan lagi menggunakan uang rakyat,” ujar Sumaryoto. Saat dimintai komentar soal muncul surat Mendagri Nomor 903/187/SJ tentang pendanaan untuk klub sepak bola melalui APBD yang mungkin dicairkan dan ditoleransi hingga tahun 2007, Sumaryoto menilai ini sebuah ketelanjuran yang berlaku bertahun-tahun. Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi X DPR yang antara lain membidangi olahraga, Yanti Soekamdani. ”Saya belum tahu dan belum membaca adanya surat Mendagri itu. Tetapi kalau memang benar ada, ya tentu tidak bisa melangkahi peraturan di atasnya,” kata Yanti.
Persis Solo

Nama Pemain Nomer punggung

Wahyu Tri Nugroho 1
Iswan K H Bode 2
Nurcholis Majied 3
Leandro Naldoni Peduto 4
Morhan 5
Yudho Prasetyo 6
Asmar Abu 8
Rudi Widodo 10
Basuki 11
Alvin Kie 14
Bagus Tri Widiyatmoko 15

Agung Setyabudi 16
Yuniarto Budi Brahmantio 18
Arif Rachman 19
Greg Nwokolo 20

Hary Syaputra 21
Jeffry Prasetyo 22
Irwan Kamelio Prasetyo 23
Anam Syahrul Fitrianto 24
Agung Prasetyo 25
Lubis Syukur 26
Didik Tri Yulianto 27
Esteban Horacio Busto 29
Moukwelle Ebwanga 78